WEWENANG,DELAGASI, DAN DESENTRALISASI
1. Wewenang, Delegasi, dan Desentralisasi
5. -Delegasi Wewenang
6. -Sentralisasi Vs Desentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada
sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur
organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia
sebelum adanya otonomi daerah.
Wewenang adalah hak untuk memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.
Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi):
-Pandangan klasik (classical view)
Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara
bertahap diturunkan
ke tingkat yang lebih bawah
-Pandangan penerimaan (acceptance view)
Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya
pemberi perintah.
Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua
perintah dipatuhi
oleh penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan
apakah akan
menerima perintah atau tidak.
Menurut Chester I. Bernard seseorang akan memenuhi perintah
apabila dipenuhi empat
kondisi berikut:
• Dia dapat memahami komunikasi
• Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan
dengan tujuan organisasi
• Perintah tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan
secara keseluruhan, dan
• Secara fisik dan mental mampu menjalankan perintah
tersebut.
sumber: http://manajemenapril.blogspot.com/2012/11/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html
2. - Pengertian Wewenang, Kekuasaan dan Pengaruh
- Pengertian Wewenang
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar
tercapai tujuan tertentu.Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan faktor
kritis bagi efektevitas organisasi. peranan pokok wewenang dalam fungsi
pengorganisasian, wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer
menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.Wewenang formal
tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh
informal. Manajer perlu menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk
mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada
kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka.
- Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain untuk
mencapai sesuatu dengan cara yang diinginkan. Studi tentang kekuasaan dan
dampaknya merupakan hal yang penting dalam manajemen. Karena kekuasaan
merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, maka mungkin sekali setiap
interaksi dan hubungan sosial dalam suatu organisasi melibatkan penggunaan
kekuasaan. Cara pengendalian unit organisasi dan individu di dalamnya berkaitan
dengan penggunaan kekuasaan. Kekuasaan manager yang menginginkan peningkatan
jumlah penjualan adalah kemampuan untuk meningkatkan penjualan itu. Kekuasaan
melibatkan hubungan antara dua orang atau lebih. Dikatakan A mempunyai
kekuasaan atas B, jika A dapat menyebabkan B melakukan sesuatu di mana B tidak
ada pilihan kecuali melakukannya. Kekuasaan selalu melibatkan interaksi sosial
antar beberapa pihak, lebih dari satu pihak. Dengan demikian seorang individu
atau kelompok yang terisolasi tidak dapat memiliki kekuasaan karena kekuasaan
harus dilaksanakan atau mempunyai potensi untuk dilaksanakan oleh orang lain
atau kelompok lain.
Kekuasaan amat erat hubungannya dengan wewenang.
Tetapi kedua konsep ini harus dibedakan. Kekuasaan melibatkan kekuatan dan
paksaan, wewenang merupakan bagian dari kekuasaan yang cakupannya lebih sempit.
Wewenang tidak menimbulkan implikasi kekuatan. Wewenang adalah kekuasaan formal
yang dimiliki oleh seseorang karena posisi yang dipegang dalam organisasi. Jadi
seorang bawahan harus mematuhi perintah manajernya karena posisi manajer
tersebut telah memberikan wewenang untuk memerintah secara sah.
sumber: http://muhammadkhadapi.blogspot.com/2010/12/pengertian-wewenang-kekuasaan-dan.html
3. -Struktur Lini dan Staf
Struktur Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi
lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini
berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan
dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut
seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf
disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran,
data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk
menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktu organisasi ini
Hubungan antara atasan dengan bawahan tidak secara langsung.
Keuntungan dari struktur organisasi ini adalah:
1) Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini
dan kelompok staff.
2) Adanya pengembangan spesialisasi untuk para anggota.
3) Koordinasi didalam setiap bagian dapat diterapkan dengan
mudah.
Keburukan dari struktur organisasi ini adalah:
1) Adanya kemungkinan pimpinan staf melampaui batas kewenangannya.
2) Para pemimpin baik lini maupun staff sering mengabaikan
nasehat dan gagasan yang ada.
3) pemimpin dan karyawan yang kebanyakan tidak
saling mengenal.
sumber: http://zikriimam.wordpress.com/2009/12/27/struktur-organisasi-lini-staff-dan-fungsional/
4. -Wewenang Lini, Staff dan Fungsional
• Wewenang Lini
Dimiliki oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi
secara langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang lini digambarkan oleh garis yang
menghubungkan manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.
• Wewenang Staff
Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada
manajer lini. Staff ahli biasannya merupakan istilah yang menggambarkan posisi tersebut.
Staff ahli memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis
yang diperlukan, termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.
• Wewenang Fungsional
Kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang
fungsional. fungsi keuangan dan akuntansi sering diberikan wewenang fungsional.
sumber: http://manajemenapril.blogspot.com/2012/11/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html
sumber: http://manajemenapril.blogspot.com/2012/11/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html
5. -Delegasi Wewenang
Delegasi dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal dari
atasan kepada orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu. Delegasi wewenang adalah
proses pengalihan wewenang dari atasan kepada orang yang ditunjuk.
Keuntungan dan Halangan Delegasi Wewenang
Delegasi wewenang memungkinkan manajer menyelesaikan lebih banyak pekerjaan
daripada kalau semuanya dikerjakan sendiri. Kadang bawahan mempunyai keahlian yang
lebih dibandingkan dengan manajer untuk hal-hal tertentu. Beberapa manajer kadang
enggan mendelegasikan wewenang karena: tidak yakin akan kemampuan bawahan
merasa mampu mengerjakan sendiri tidak efisien untuk mengajari bawahannyamelakukan tugas takut wewenangnya akan berkurang, atau takut kalau bawahannya dapat
melakukan tugas lebih baik dibandingkan dirinya. Karyawan kadang enggan menerima
delegasi wewenang karena beberapa alasan: takut gagal merasa tidak ada penghargaan
untuk kerja yang akan dilakukannya, atau tidak mau menganggung risiko semua risiko
diserahkan atau ditanggung oleh manajer.
5. Delegasi Wewenang yang Efektif
-Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan, karena tidak semua
pekerjaan dapat didelegasikan
-Memutuskan siapa yang akan memperoleh penugasan, dengan beberapa
pertimbangan: waktu yang dipunyai karyawan, kemampuan yang dimiliki
karyawan, dan kesempatan yang akan dimanfaatkan oleh karyawan
-Mendelegasikan tugas, disertai dengan informasi dan pemberian wewenang yang
cukup, dan bentuk hasil yang diharapkan
-Menetapkan Feedback, untuk memonitor kemajuan yang dicapai oleh bawahan.
sumber: http://manajemenapril.blogspot.com/2012/11/wewenang-delegasi-dan-desentralisasi.html
6. -Sentralisasi Vs Desentralisasi
A. Sentralisasi
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh
keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di
pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu
menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus
pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan
keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh
pemerintah pusat.
B. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat
keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level
bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan
atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena
dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu
organisasi.
Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak
menerapkan sistem sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang
memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah
pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda. Kelebihan
sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah
dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di
pusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk
daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya
mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk
keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk
dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.
sumber: indajayanti98.wordpress.com/2013/01/11/4-sentralisasi-vs-desentralisasi/
Komentar
Posting Komentar